Blogs
HMJ PAI UIN Walisongo Terima Kunjungan Studi Banding HMPS PAI INISNU Temanggung

urusan Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo menerima Kunjungan Studi Banding dari Institut Islam Nahdhatul Ulama’ (INISNU) Temanggung. Kegiatan yang mengangkat tema “Membangun Relasi, Menguatkan Komunikasi guna Tingkatkan Kualitas Organisasi” ini dilaksanakan pada hari Jum’at (17/03) di Aula Dekanat Lantai 3 FITK.
Acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PAI, serta sambutan dari kedua belah pihak.
Perwakilan dosen INISNU Temanggung yaitu M. Iqbal Chaelani, M. Pd. sangat berterima kasih kepada Keluarga Besar PAI UIN Walisongo Semarang yang telah menyambut dan menerima HMPS PAI INISNU Temanggung dengan hangat.
Dalam sambutannya beliau mengatakan, “Terima kasih kepada Keluarga besar PAI UIN Walisongo yang telah menerima kami dengan baik. Tujuan dari acara ini adalah untuk saling bertukar gagasan atau pikiran terkait dengan program kerja, serta kebiasaan yang terdapat dalam Jurusan PAI INISNU Temanggung ataupun PAI UIN Walisongo.”
Selanjutnya, Dr. Fihris, M. Ag. selaku Ketua Jurusan PAI UIN Walisongo sangat berterima kasih atas kedatangan rombongan dari HMPS PAI INISNU Temanggung ke HMJ PAI UIN Walisongo.
“Saya sangat berterima kasih atas kedatangan saudara kita dari PAI INISNU Temanggung. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Semoga kami juga bisa melakukan balasan kunjungan ke PAI INISNU Temanggung,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian cindera mata dari kedua belah pihak dan pembacaan do’a. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi santai antar HMJ PAI UIN Walisongo dan HMPS PAI INISNU Temanggung tentang program kegiatan yang bisa dikolaborasikan secara bersama.
Penulis: Yusron Nur Hadi (HMJ PAI UIN Walisongo 2023)
Wujudkan Internalisasi, Mahasiswa PAI Adakan Kunjungan di UNJ

Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang melakukan serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan ke Jakarta-Bandung pada tanggal 9-11 Maret 2023.
Pada hari yang kedua, Prodi PAI UIN Walisongo melakukan kunjungan ke Prodi PAI Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diselenggarakan pada Jum’at, 10 Maret 2023 di ruang Auditorium Prof. Dr. Maftuchah Yusuf, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ.
Dalam acara ini dihadiri oleh Firdaus Wajdi, Ph. D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Izzatul Mardiyah, M. A. selaku Koordinator PAI Universitas Negeri Jakarta, Dr. Fihris, M. Ag. selaku ketua Program Studi PAI UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Abdul Rohman, M. Ag. selaku dosen PAI UIN Walisongo dan narasumber, beberapa perwakilan DPL, dan mahasiswa PAI UIN Walisongo.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC, lalu disambung pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nada Husniah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UNJ, dan dilanjutkan dengan sambutan dari kedua belah pihak.
Dalam sambutannya Dr. Fihris, M. Ag., selaku Kajur PAI UIN Walisongo mengatakan tujuan kami datang adalah untuk mendiskusikan terkait dengan Prodi PAI sendiri agar bisa berdaya saing Internasional.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada keluarga besar PAI UNJ yang telah menerima kedatangan kami dengan senang hati. Lebih lanjut beliau mengatakan tujuan kami berkunjung kesini adalah untuk mendiskusikan terkait dengan Prodi PAI agar bisa berdaya saing Internasional,” ucapnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan pemaparan materi yang disampaikan oleh 2 orang pemateri yaitu Dr. H. Abdul Rohman, M. Ag. (dosen PAI UIN Walisongo), dan Dr. Andi Hadiyanto, M. A. (dosen PAI UNJ).D
Dr. Andi Hadiyanto, M. A. mengatakan adanya tantangan bahwa Indonesia memiliki kekurangan juru bicara terkait dengan pengalaman dan nilai keagamaan dengan ciri khas Indonesia.
“Di Indonesia ini kekurangan juru bicara yang terkait dengan nilai dan pengalaman keagamaan yang berciri khas Islam Nusantara, Kebanyakan hanya mengacu pada pendapat ulama’ Timur Tengah yang notabennya tidak seiring dengan ajaran Islam yang moderat,” tuturnya.
Beliau juga menegaskan, bahwa selain mengambil pendapat Ulama Timur Tengah, maka Generasi Islam Muda Indonesia harus bisa memberikan nilai tambah yang terkait dengan hal-hal yang telah diambil dari Islam Timur Tengah dengan budaya Indonesia. Sehingga akan terjadi kolaborasi yang nantinya akan menjadi nilai kebanggaan tersendiri.
Selanjutnya disambung oleh Dr. Abdul Rahman, beliau mengatakan, “Tantangan Prodi PAI sendiri itu banyak yang ditemui orang diluar background keagamaan berbicara tentang ilmu keagamaan. Hal ini bersumber dari modal baca dan penelusuran situs sebagai dampak akibat globalisasi, sehingga bagi Prodi PAI sendiri merupakan tantangan tersendiri.”
Di akhir penyampaian, beliau mengatakan dengan adanya tantangan-tantangan yang ada di masyarakat, maka PAI harus responsif, memiliki rekognisi Internasional, dan melakukan publikasi agar nantinya PAI dapat bersaing dalam kancah Internasional.
Penulis: Yusron Nur Hadi (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)
Selenggarakan KKL, Prodi PAI Selenggarakan Pembekalan bagi Mahasiswa Angkatan 21

Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan pembekalan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Gelombang 1 untuk angkatan 2021 di Aula Dekanat Lantai 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada Selasa (07/03). Kegiatan tersebut diikuti oleh 129 mahasiswa angkatan 2021, Bapak Suroso, M. Si. Selaku kepala Biro wisata, Ibu Dr. Fihris, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI, Perwakilan Panitia KKL dari Pihak Dosen Bapak Bakti Fatwa Anbiya’ serta Ibu Nita Yuli Astuti, M. Pd., dan beberapa anggota panitia dari Mahasiswa. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 9-11 Maret 2023.
Lokasi KKL yang telah disepakati pada tahun ini ialah di Universitas Negeri Jakarta dan Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamic Cirebon. Selain mengunjungi lembaga pendidikan, kegiatan KKL ini juga dimuati dengan kegiatan wisata yang kali ini mengambil tempat di Wisata Kawah Putih.
Rencananya, Mahasiswa PAI angkatan 2021 akan diberangkatkan dari Semarang pada Kamis pagi Jam 7.00 dan langsung menempuh perjalanan menuju makam Sunan Gunung Jati Cirebon, dan dilanjutkan kunjungan ke Ponpes Kebon Jambu Al-Islamic.
Di antara target dari kegiatan KKL pada kedua tempat tersebut ialah untuk pembuatan laporan setiap mahasiswa. Bentuk kegiatan KKL dirancang untuk memungkinkan mahasiswa melakukan kunjungan dan pengawasan serta Observasi dalam sistem pengelolaan lembaga pendidikan dan pembelajaran serta suasana akademik di setiap lembaga pendidikan yang dikunjungi.
Tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Lapangan oleh Jurusan PAI adalah mengembangkan wawasan bagi mahasiswa tentang pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta kerjasama dalam peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang penerapan pendidikan Islam di lembaga pendidikan baik pada pendidikan menengah maupun di pendidikan tinggi. Meningkatkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitar dan mampu menjadikannya sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pelaksanaan acara tersebut, Ketua Jurusan PAI memberitahukan beberapa peraturan yang harus ditaati oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti KKL. “Dalam persiapan acara mahasiswa diwajikan untuk membawa jas almamater UIN Walisong Semarang dan membawa alat tulis, perlengkapan sholat, dan keperluan pribadi secukupnya” Tutur Beliau Ibu Dr. Fihris.
Lebih lanjut beliau menuturkan dalam pelaksanaan KKL, terdapat peraturan pula yang harus dilaksanakan oleh para mahasiswa. Diantaranya adalah, mengikuti semua jadwal kegiatan KKL yang telah ditentukan panitia; pembekalan, pelaksanaan, pembuatan laporan. Mempersiapkan diri 15 menit sebelum setiap kegiatan dimulai atau sebelum pemberangkatan. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia. Menempati tempat duduk yang telah ditentukan oleh panitia. Menjaga keamanan, kenyamanan, kenyamanan dan kebersihan selama kunjungan KKL baik di kampus, di tempat wisata, maupun di dalam kendaraan. Menjaga barang masing-masing dan kehilangan bukan tanggung jawab panitia. Menjaga nama baik almamater. Tidak memakai celana jeans saat berkunjung ke kampus tempat tujuan.
Setelah melalui seluruh tahapan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) seperti yang telah disebutkan pada target di atas, mahasiswa juga diwajibkan untuk membuat laporan hasil kunjungan yang dilaksanakan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Terakhir, Dalam pembuatan laporan wajib yang dibuat setiap mahasiswa, terdapat beberapa anjuran yang harus dilalui oleh mahasiswa, di antaranya adalah mahasiswa membuat laporan kegiatan KKL mulai dari pemberangkatan di kampus sampai pulang kembali ke kampus. Laporan tersebut dibuat secara kelompok, diketahui (ditandatangani) oleh dosen pembimbing dan dikumpulkan ke Jurusan PAI FITK UIN Walisongo maksimal dua minggu setelah pelaksanaan KKL. Selain itu Ketua Jurusan PAI menambahkan bahwa “Mahasiswa harus berkontribusi semuanya dalam pembuatan laporan, bukan hanya 1 atau 2 orang saja yang mengerjakan.”
Penulis: Yusron Nur Hadi (HMJ PAI UIN Walisongo)
Jurusan PAI dan PBA UIN Walisongo Gelar Guest Lecturer
Semarang- Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Walisongo menggelar Guest Lecturer dengan tema “Islamic Studies & Arabic Language in The Contemporary South East Asia” pada Selasa, (07/02). Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di Gedung ICT Lantai 4 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang yang diikuti oleh Dosen, mahasiswa kelas internasional, dan perwakilan lembaga lingkup FITK.
Prof. Dr. H. Maimun Aqsha Lubis, Ph.D, Ph.D.Ed., selaku Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Kebangsaan Malaysia turut hadir sebagai narasumber. Beliau memaparkan Pendidikan Islam dan Bahasa Arab di Asia Tenggara sudah berkembang pesat. Bahkan, kemajuan bangsa Eropa sebenarnya mengambil dari ilmu-ilmu yang dimiliki umat Islam sejak abad pertengahan.
Pendidikan Islam saat ini sudah berkembang pesat dengan menggunakan pendekatan digital. Terlebih di era Society 5.0 muncul teknologi robotik yang bisa menggantikan peran manusia.
“Peran manusia di era Society 5.0 sudah tergantikan oleh Robot pintar atau Smart Robotics. Robot bisa membantu mengajarkan manusia mengenai bahasa,” imbuhnya.
Setelah pemaparan materi, di bagian akhir kegiatan juga dibuka sesi tanya jawab.
Helmi Labib, salah satu mahasiswa ICP Jurusan PAI menanyakan terkait cara meningkatkan skill berbahasa asing.
“Cara meningkatkan skill berbahasa itu dengan memilih lingkungan yang support dan menjadikan bahasa asing sebagai sehari-hari,” jawab Prof. Maimun.
Penulis: Nurul Laely Mahmudah
PAI UIN WALISONGO HADIRI WORKSHOP REKONSTRUKSI BOK DAN CPL PAI INDONESIA
PAI Walisongo Semarang, Yogyakarta- Persatuan Prodi PAI Indonesia menggelar workshop nasional dengan tajuk Rekonstruksi BoK dan CPL PAI Indonesia. Kegiatan ini merupakan langkah konsolidasi konsorsium prodi PAI untuk memantabkan tubuh keilmuan prodi PAI dalam menyongsong pendidikan society 5.0. Rabu (28/9/2022).
Prof. Muhammad Sirozi, M.A., Ph.D. sebagai narasumber workshop menyampaikan diantara tantangan prodi PAI saat ini adalah memandu para calon guru PAI mampu mengembangkan potensi diri (process of becoming) dan menjalani proses transformasi diri (personal transformation). Sebagai seorang guru harus memiliki kesadaran untuk memiliki kemauan dan sikap untuk mengembangkan diri.
“Oleh karena itu saat ini sangat penting mempertegas body of knowledge prodi PAI untuk membangun pola berfikir (mode of thinking) bersama bagi pengelola dan mahasiswa PAI”, imbuhnya.
“Dengan adanya BoK yang jelas akan menjadikan guru PAI mampu berkembang secara sistematis, berkreasi, dan berinovasi dengan kemampuan sendiri (self-renewing system). Mereka mampu berkomunikasi dengan reflectif thinking tentang pembelajaran, dan mampu membentuk nalar personal dan kolektif tentang identitas yang mereka inginkan sebagai guru.” tambah guru besar UIN Raden Fatah
Pada kegiatan ini pengurus PP-PAI juga mensosialisasikan program-program kerja yang telah disusun. Para peserta juga melakukan sharing session untuk berbagi pengalaman yang dialami di berbagai kampus. Sesi ini dipandu oleh kajur PAI UIN Walisongo, Dr. Fihris, M.Ag. yang juga sebagai ketua dua PP PAI Indonesia. (Humas)
Artikel Terkait : https://iaknambon.ac.id/media/agenda/default/
PERKUAT MODERASI BERAGAMA, JURUSAN PAI GELAR SARASEHAN BAGI PENGURUS ROHIS SMA & SMK DI SEMARANG
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo menggelar kegiatan Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama pada Jum’at, 23 September 2022.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula FITK UIN Walisongo bertujuan untuk meningkatkan sikap keberagaman yang moderat bagi pengurus Rohani Islam (Rohis) SMA dan SMK se-Kota Semarang. Sarasehan ini juga berkolaborasi dengan Rumah moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo Semarang sebgai wujud pengabdian dosen kepada masyarakat.
Kasan Bisri selaku Sekretaris Jurusan PAI UIN Walisongo, menyampaikan bahwa pengurus Rohis merupakan agen penggerak yang mampu menjadi pelopor dalam menguatkan moderasi beragama di linkungan sekolah. “Oleh karena itu Rohis memiliki peran penting dalam menangkal dan mengikis sikap intoleran di sekolaham”, imbuhnya.
Mukhamad Zulfa selaku narasumber menerangkan bahwa moderasi beragama tak bisa berdiri sendiri. Setidaknya tiga pilar at-tawassuth (moderat), at-tawazun (seimbang) dan al-i’tidal (adil) harus berjalan beriringan. Dengan tiga pilar ini akan tumbuh prinsip tasamuh (toleran), amar ma’ruf nahi munkar serta menguatkan ukhwah wathaniyyah dan insaniyyah.
“Intoleransi di Indonesia terjadi karena kurangnya pengetahuan keberagaman di Indonesia dan banyaknya stigma negatif terhadap kelompok-kelompok tertentu. Oleh karena itu moderasi beragama ini dipandang sangat penting untuk menguatkan ukhuwah wathaniyyah dan ukhuwah Islamiyah,” jelas Sekretaris RMI Kota Semarang ini.
Sarasehan ini berlangsung selama sehari kemudian dilanjutkan Sabtu, (24/9) dengan field trip ke masjid dan tempat ibadah lain untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta akan pentingnya moderasi beragama.
Selain sarasehan ini, dalam rangka memperingati harlah Ke-52 Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang, HMJ Pendidikan Agama Islam menyelenggarakan 2 Lomba Nasional, yakni lomba kepenulisan esai dan lomba film pendek. Untuk acara puncak sendiri akan dilaksanakan pengajian bersama KH. Marzuki Mustamar (PWNU Jawa Timur) pada 3 Oktober 2022. (humas)
Gandeng Vienna University, Dosen PAI Uin Walisongo Lakukan PKM Kolaborasi Internasional
Kudus – Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melaksankan pengabdian masyarakat kolaborasi Internasional. Tim dosen tersebut adalah Dr. Abdul Rohman, M.Ag., Ratna Muthia, M.A dan Kasan Bisri, M.A. Pengabdian masyarakat ini terlaksana atas kerjasama dengan Prof. Ednand Aslan, Ph.D dari Vienna University (18/6/2022).
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada MTs NU Banat Kudus dengan mengusung tema Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam. Menurut Prof. Ednand pendidikan karakter menjadi masalah urgen dalam dunia pendidikan di tengah tantangan era disrupsi dan perkembangan teknologi informasi yang tidak jarang menyebabkan rentannya kondisi psikologi pelajar. Pada kondisi semacam ini Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang penting dalam menguatkan karakter siswa dengan menyisipkan nilai-nilai Islam melalui kurikulum dan budaya sekolah, imbuh Ednand.
Kegiatan yang dikemas dalam sarasehan ini mendapatkan sambutan positif Kepala MTs NU Banat Kudus, Nur Khusomah, M.Pd. ia menyebutkan bahwa kehadiran prof. Ednan menjadi kesempatan yang berharga bagi warga madrasah untuk berbagi pengalaman tentang pendidikan Islam di Eropa. Siswa yang mengikuti kegiatan pun sangat antusias dimana mereka aktif bertanya pada Prof. Ednan, tutur Nur Khusomah.
Di sela-sela kegiatan, Prof. Ednan dan Tim Pengabdian Masyarakat PAI menyempatkan mengunjungi kegiatan Holiday Camp MTs Banat yang bertempat di kaki Gunung Muria. Tim pengabdian masyarakat memberikan penguatan motivati belajar siswa yang mendpatakan respon positif dari para peserta.
Wujudkan Guru Profesional, PAI UIN Walisongo Adakan Peningkatan Kompetensi Baca Tulis Al-Quran (BTQ)
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo Semarang adakan Peningkatan Kompetensi BTQ yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Quran Al-Mizan pada (8-9/06/22).
Kegiatan tersebut di instrukturi oleh KH. Nurul Huda, S.Ag. (Pengasuh PP. Al-Quran Al-Mizan), dan diikuti oleh 10 peserta pelatihan bagi Mahasiswa PAI. Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan melalui 5 Materi yang terbagi dalam sesi yang berbeda, meliputi: pelafalan huruf, bacaan tajwid, kaidah fawatihus suwar, jenis gharib, teknik mengajarkan Alquran dengan baik serta kaidah penulisan Al-quran.
Kegiatan tersebut diadakan guna membangun kecakapan dalam melaksanakan profesi keguruan PAI agar menjadi guru yang profesional. Seorang guru harus memiliki kapasitas mumpuni sesuai bidang keahlian yang ditekuninya. Mengingat begitu pentingnya kemampuan membaca Al-Qur’an bagi Lembaga pendidikan keagamaan termasuk tingkat perguruan tinggi, maka diperlukan adanya kesadaran dari pihak instansi, untuk memberikan bimbingan khusus kepada mahasiswa agar dapat menguasai ilmu Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).
Untuk itu mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo diharapkan mampu memahami dan menguasai ilmu baca tulis Al-Qur’an sebagai bekal mereka untuk menjadi guru agama yang profesional. Salah satu upaya yang ditempuh oleh jurusan PAI UIN Walisongo adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan kompetensi Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) bagi mahasiswa. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menciptakan para calon guru agama yang berkompeten, berkualitas, cakap, terampil,dan memahami serta menguasai bidang tersebut.
Berkontribusi dalam Education Festival, HMJ PAI Kembali Gelar Lomba Dai Nasional
Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang kembali adakan Lomba Dai Daiyah Nasional. Lomba ini digelar sejak Senin (02/05) hingga Selasa (07/06) lalu. Lomba yang digelar dalam rangka Education Festival 2022 ini puncaknya diadakan secara offline di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Pada Pagelaran Budaya dan Pengumuman Kejuaraan Education Festival 2022 yang diadakan Rabu (08/06) lalu terdapat tiga finalis yang berhasil menyandang gelar juara. Ketiga finalis tersebut adalah Mahdiyah Medina Fachruddin dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Munsyidatun Nafi’ah Alkhoiriyyah dari STAI Khozinatul Ulum Blora, dan Muhammad Rizal Pahlevy dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Koordinator divisi Internal HMJ PAI, Fathul ‘Allam menyampaikan bahwa anggotanya sempat mengalami kendala dalam menyiapkan lomba tersebut.
“Hal pertama yang saya rasakan sebagai salah satu panitia lomba ini yaitu, kaget karena perubahan tranformasi dari online saja ke online-offline, Sehingga dari kami sedikit terkendala terkait persiapan yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Terkait pengumuman juara, Alhamdulillah dilaksanakan dengan tepat bersama DEMA FITK UIN Walisongo Semarang” tutur ‘Allam.
- Faza Nasrullah selaku Ketua Panitia Lomba Dai Nasional juga menuturkan bahwa tak hanya untuk memeriahkan Education Festival 2022 yang diselenggarakan oleh DEMA FITK UIN Walisongo. Lomba ini juga bertujuan untuk menggali bakat dan potensi para peserta lomba dalam bidang dakwah Islamiyyah serta membentuk karakter dan kepercayaan diri oleh peserta. Hal ini tentunya tertuang dalam kriteria penilaian yang dilakukan oleh juri.
Tahapan penilaian yang dilakukan oleh Syarif Hidayat, S.Pd dan Slamet Riyanto, S.Pd ini meliputi penampilan (40%) berupa kesesuaian isi dengan tema, dalil, gaya dan komunikatif pada saat penyampaian materi. Vokal (30%) berupa suara, intonasi dan kefasihan saat menyampaikan materi. Serta, Adab (30%) berupa sikap dan pakaian yang dikenakan saat penyampaian materi.
Peserta Lomba Dai Nasional sendiri mencapai 13 peserta dari berbagai daerah seperti Semarang, Blora, Purwokerto, Cirebon, Surabaya dan masih banyak lagi. Medina salah satu peserta asal Surabaya yang berhasil meraih juara 1 ini menyampaikan bahwa menjadi dai adalah cara untuk menjadi orang yang bermanfaat dengan mensyiarkan kebaikan terutama ajaran Islam. Ia juga menyiapkan materi berdasarkan referensi terpercaya serta berusaha memahami materi yang ia sampaikan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran direksi, petinggi, staf UIN Walisongo, serta para panitia dan dewan juri yang sudah menyelenggarakan acara ini. Yang mana menurut saya acara ini sangat bermanfaat terutama bagi generasi milenial, mahasiswa, mahasiswi, agar mereka terus mengasah bakat mereka dan berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya” sambung Medina.
Bersama Prof. Dr. Ednan Aslan, M.A. Jurusan PAI Adakan Guest Lecturer
Semarang – Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo gelar Guest Lecturer bertajuk “Islamic Education as an Interdisciplinary Subject” pada Selasa (8/6). Kegiatan ini diselenggarakan secara offline yang diikuti oleh mahasiswa kelas internasional jurusan PAI. Kegiatan Guest Lecturer yang digelar merupakan kegiatan kedua pasca diundangnya Prof. Dr. Abdalla, Ph.D. bulan lalu.
Guest Lecturer Class diawali dengan sambutan Wakil Dekan I, Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kegiatan dosen tamu dari luar negeri akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan atmosfer internasional di Jurusan PAI dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo.
“Ini adalah kesempatan baik bagi mahasiswa International Class Program (ICP) Jurusan PAI untuk mengasah kemampuan bahasa dan meningkatkan wawasan pengetahuan bersama dosen bertaraf internasional”, imbuhnya.
Hadir sebagai dosen tamu pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ednan Aslan, M.A., guru besar pendidikan pada University of Vienna. Ia memaparkan bahwa sebuah disiplin keilmuan bisa dikatakan sebagai sains paling tidak harus memiliki tiga unsur, yakni subjek kajian yang spesifik, mengungkap keteraturan (discovering regularities) fenomena, dan merangkai teori (designing theories).
Dalam rangka mendesain pendidikan Islam sebagai ilmu yang interdisipliner, menurut Prof. Dr. Ednan bisa dilakukan melalui beberapa strategi. Diantaranya adalah dengan pendekatan hermeunetik, riset empiris, dan kritik ideologi (ideology critique).
Penelitian hermeneutik adalah tentang interpretasi dan pembuatan akal. Relevansi praktis dari hermeneutika dapat dilihat pada kenyataan bahwa tindakan pendidikan dalam RE harus dimaknai secara cahaya teologi dan tradisi Islam. Tindakan Tuhan tidak harus didefinisikan secara statis atau budaya yang tidak berubah. Ia ingin diinterpretasikan dalam konteks sejarah yang baru.
Penelitian empiris tertarik untuk menghasilkan pernyataan berdasarkan pengalaman. Dalam agama penelitian pendidikan yang minatnya adalah untuk menambah pengetahuan teoritis. Sebuah pendekatan terhadap realitas adalah mungkin melalui pekerjaan empiris. Makna argumen teologis tidak hanya harus berspekulasi tentang, tetapi teologi harus berjuang untuk elisitasi sistematis-empirisnya. Penelitian empiris tertarik untuk menghasilkan pernyataan berdasarkan pengalaman. dalam agama penelitian pendidikan yang minatnya adalah untuk menambah pengetahuan teoritis. Sebuah pendekatan terhadap realitas adalah mungkin melalui pekerjaan empiris. Makna argumen teologis tidak hanya harus berspekulasi tentang, tetapi teologi harus berjuang untuk elisitasi sistematis-empirisnya.
Kritik ideologi memulai proses refleksi diri dengan cara kritik ideologi untuk memeriksa kesadaran yang tidak reflektif menjadi kesadaran kritis dan untuk membebaskan subjek dari ketergantungan. Bagaimana Quran disalahgunakan? Dimensi ideologi kritis dan penelitian agama-didaktik mencoba menggunakan pendekatan profetik-kritis potensi dan untuk mengantisipasi keberpihakan opsional Tuhan.
Penulis : Dr. Kasan Bisri, MA. (Sekretaris Jurusan PAI)
Menjadi Tuan Rumah, PAI UIN Walisongo Terima Kunjungan PAI UIN Salatiga
Semarang-Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo menerima kunjungan dosen dan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Salatiga. Silaturahmi dengan mengangkat tema “Membangun Relasi, Menguatkan Komunikasi guna Tingkatkan Kualitas Organisasi” ini dilaksanakan pada hari sabtu (04/06) bertempat di Aula Dekanat Lantai 3 FITK.
Ketua Jurusan PAI UIN Walisongo menyambut dan menyampaikan ucapan selamat datang pada rombongan yang berjumlah 34 orang tersebut.
“Kunjungan dari PAI UIN Salatiga menjadi langkah yang baik untuk memperkuat kerja sama dua lembaga, pada level dosen dan juga level mahasiswa”, tutur Dr. Fihris, M.Ag.
Marwanto, M.Pd. selaku dosen pendamping dari PAI UIN Salatiga juga menyampaikan terima kasih atas diterimanya rombongan.
“Tujuan silaturahmi ini adalah untuk memperkuat jalinan dua lembaga, PAI UIN Salatiga dan PAI UIN Walisongo. Dua lembaga ini memiliki sejarah panjang dan sudah seperti saudara, sehingga perlu menjalin kolaborasi di berbagai aspek. Dari kunjungan ini diharapkan bisa di tindaklanjuti dengan kegiatan yang produktif lainnya ”, ujarnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari dua belah pihak. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi santai antar himpunan mahasiswa jurusan PAI tentang program kegiatan yang bisa dikolaborasikan secara bersama.
Penulis : Dr. Kasan Bisri, MA. (Sekretaris Jurusan PAI)
Membuka Workshop Digital Training of Teacher, Kajur PAI Ingatkan Pentingnya Digitalisasi Pembelajaran
Workshop Digital Training of Teacher (DTOT) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) UIN Walisongo Semarang secara offline pada Selasa (24/05) hingga Rabu (25/05) lalu di Gedung Teater IsDB FITK, dihadiri oleh Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Dr. Fihris, M.Ag. untuk membuka workshop tersebut.
Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya mengikuti Workshop Digital Training of Teacher terutama dalam digitalisasi pembelajaran yang masih berlaku hingga saat ini. Menurutnya, seorang guru bukan hanya dituntut kompeten dalam menyampaikan materi pembelajaran melainkan juga dituntut untuk terampil dalam mendesain pembelajarannya.
“Mendesain pembelajaran berarti juga harus bisa mendesain medianya, metodenya juga harus bervariasi. Era digitalisasi yang memang sedang populer, sehingga seorang guru memang tidak bisa lepas dari era digitalisasi ini” tuturnya.
Ia juga menuturkan bahwa guru juga akan tertinggal oleh zaman apabila seorang guru tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Sehingga guru harus dibekali dengan Digital Training of Teacher. Di akhir sambutannya ia juga mengingatkan bahwa semua peserta workshop agar mengikuti secara full time dan tidak melewatkan workshop tersebut agar mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bisa diamalkan.
Berkolaborasi dengan HMPS PAI IAIN Salatiga, HMJ PAI UIN Walisongo Gelar Bakti Sosial

Semarang– Setelah sukses dengan kegiatan Bakti Sosial dan Nuzulul Qur’an pada bulan Ramadhan kemarin, HMJ PAI UIN Walisongo kembali menggelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Bustanul Akhyar, Mijen, pada Jumat (13/04).
Bakti sosial yang digelar kali ini bertemakan “Langkah Kecil untuk Sebuah Manfaat”. Dalam hal ini HMJ PAI UIN Walisongo berkolaborasi dengan HMPS PAI IAIN Salatiga.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat silaturahmi antar sesama anggota. Selain itu, kedua himpunan juga ingin berbagi menebarkan kebaikan kepada anak-anak panti yang membutuhkan.
Oseolla Savana, selaku Panitia Bakti Sosial menuturkan terkait persiapan dan pelaksanaan kegiatan bakti sosial.
“Dalam mempersiapkan kegiatan bakti sosial ini, kami mengumpulkan donasi dalam bentuk uang, baju, maupun alat tulis dari berbagai donatur,” tuturnya.
Oseolla menambahkan, “Terkait pelaksanaannya dibagi menjadi dua sesi. Sesi yang pertama sudah dilaksanakan pada Jumat, 13 Mei 2022 kemarin. Kami menyerahkan donasi yang telah dikumpulkan oleh HMJ PAI UIN Walisongo. Kemudian untuk sesi kedua diadakan pada Minggu, 15 Mei 2022. Disitu kami tinggal menyerahkan donasi yang telah dikumpulkan oleh HMPS PAI IAIN Salatiga.”
Sementara itu, Ketua HMPS PAI IAIN Salatiga, Miftah Choerun menyampaikan terkait harapan dari bakti sosial.
“Semoga dengan adanya bakti sosial ini bisa menambah kebermanfaatan bagi pihak yang membutuhkan. Kami juga berharap bisa berkolaborasi lebih besar lagi. Tak hanya dengan HMJ PAI UIN Walisongo saja, melainkan dengan FORSIMA PAI agar kebermanfaatan yang diperoleh juga lebih besar,” ungkapnya.
Tak ingin kalah, Reineta Dian Kusumawati, selaku Ketua Umum HMJ PAI UIN Walisongo juga menyampaikan harapannya.
“Dengan adanya kolaborasi bakti sosial antara HMJ PAI UIN Walisongo dengan HMPS PAI IAIN Salatiga semoga menjadi salah satu amal jariyah bagi kita semua dan meningkatkan rasa saling peduli kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran tangan,” pungkasnya.
Penulis : Nurul Laely Mahmudah (Kominfo HMJ PAI UIN Walisongo 2022)
Bahas Pendidikan Islam, Jurusan PAI Adakan Guest Lecturer bersama Prof. Dr. Muhammad Abdalla
Semarang – Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo gelar Guest Lecturer bertajuk “Islamic Education in Australia: Opportunities and Challenges for Muslim Students” pada Kamis (14/04). Kegiatan ini dislelenggarakan secara online yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa kelas internasional Jurusan PAI melalui platform Zoom Meeting.
Hadir sebagai narasumber pada acara ini adalah Prof. Dr. Muhammad Abdalla, Guru Besar Pendidikan University of South Australia (UniSA). Ia memaparkan bahwa pendidikan Islam di Australia memiliki kesempatan besar seiring dengan bertambahnya populasi muslim di negeri Kanguru.
Berdasarkan pemaparannya, warga Australia cukup mendukung kegiatan sekolah Islam di negeri Kanguru ini. Warga di sana mengaku tidak terganggu dengan kegiatan sekolah Islam yang dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan majunya komunitas muslim di sana. Komunitas muslim di Australia bahkan mampu mendirikan masjid, home education (semacam les mengaji secara privat), dan darul ulum (semacam taman pendidikan islam yang mengajarkan pelajaran islam dan hadits).
Menyoal mengenai pendidikan, terdapat tiga lembaga pendidikan Islam yang saat ini ada di Australia. Di antaranya yaitu Islamic Home School, Madrasah, dan Sekolah Islam. Pendidikan Islam saat ini menghadapi beberapa masalah penting di Australia.
“Terdapat tiga tantangan, pertama adalah mengajarkan Islam dengan metode yang humanis dan menyenangkan. Kedua adalah mengajarkan dan menghadirkan ajaran Islam selalu relevan dengan situasi sekarang, dan ketiga minimnya tenaga guru Muslim yang terlatih. Ketiga tantangan ini perlu direspon dan dicarikan solusi agar kualitas pendidikan Islam di Australia semakin baik”, imbuhnya.
Bagian akhir kegiatan Guest Lecturer semakin hangat dengan dibukanya sesi diskusi yang dipandu oleh M. Faqih Ersyad, M.Ed., Alumni Jurusan PAI yang mendapatkan beasiswa LPDP di Flinders University.
“Dalam sesi tanya jawab, Prof. Dr. Abdalla sangat terbuka dalam menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa kelas internasional Jurusan PAI. Beliau menjelaskan berbagai hal mengenai dunia pendidikan di Australia, tantangannya, hingga opini warga Australia tentang adanya sekolah berbasis Islam di sana”, tukas Laely Yasmin salah seorang mahasiswa kelas internasional Jurusan PAI.
Penulis : Dr. Kasan Bisri, MA. (Sekretaris Jurusan PAI)
Pembekalan KKL Tahap 2, Kajur PAI Tekankan Adab dan Prokes

SEMARANG (22/3/2022), Pukul 14.00 WIB aula Dekanat FITK lantai 3 penuh dengan sebagian mahasiswa PAI angkatan 19 dan seluruh angkatan 2020. Mahasiswa yang akan mengikuti Pembekalan KKL itu terlihat begitu antusias. Dalam pembekalan tersebut juga hadir Kajur PAI, Sekjur PAI, serta Kepala Biro Pariwisata.
Kajur PAI yang biasa disapa Bu Fihris tersebut menekankan seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan KKL tentang adab dan prokes.
“Adab adalah utama, yang mencerminkan sebuah kepribadian. Maka dimanapun berada harus memiliki adab yang baik” pesannya.
Perihal akhlak merupakan hal utama, sebab masing-masing dari mahasiswa membawa nama baik, almamater dan lain sebagainya.
“Ingat ya selain prokes yang harus kita jaga sebelum ditetapkannya pandemi menjadi endemi. Kita juga harus mengedepankan adab bagi siapapun. Misalkan, ketika sedang ada seseorang yang berbicara di depan maka sebagai pendengar haruslah diam serta menyimak dengan baik” tambahnya lagi.
Penulis: Yulia Mayasari (HMJ PAI Angkatan 2019; Peraih BMC Award Mahasiswi Berprestasi 2019)
Jurusan PAI UIN Walisongo Semarakkan Munas PP-PAI Indonesia

Persatuan Prodi Pendidikan Agama Islam (PP-PAI) Indonesia melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) pada 23-25 Februari 2022. Kegiatan silaturahmi pengelola dan dosen PAI ini terselenggara dalam dua bentuk. Pertama adalah reorganisasi dan pemilihan ketua umum yang dilakukan secara daring pada akhir tahun 2021. Dilanjutkan kegiatan kedua yakni pertemuan on site dalam rangka Munas dan Annual Conference on Islamic Religious Education. Munas yang diselenggarakan di Yogyakarta ini dihadiri tidak kurang dari 125 peserta yang merupakan delegasi dari prodi PAI di seluruh Indonesia serta sebanyak 87 artikel ilmiah juga dipresentasikan dalam konferensi ini.
Munas PP PAI Indonesia dibuka resmi oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam, Drs. Amrullah, M.Si. Dalam sambutannya, Direktur PAI berharap PP-PAI dapat bersinergi dengan Direktorat PAI untuk mencetak guru PAI yang profesional sekaligus mampu menyemai nilai-nilai perdamaian.
“Isu intoleransi di tengah perbedaan dan keragamaan ditambah dengan disrupsi teknologi informasi yang masif menjadi sebuah tantangan nyata yang harus direspon PP PAI Indonesia dengan bersinergi dengan berbagai lini,” tegasnya.
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo juga turut menyemarakkan kegiatan Munas PP-PAI. Ketua dan sekretaris jurusan PAI, Dr. Fihris, M.Ag. dan Dr. Kasan Bisri, M.A. berpartisipasi sebagai peserta Munas sekaligus sebagai pemakalah dalam Annual Conference on Islamic Religious Education. Di tengah Munas yang mengangkat tema Bersinergi Memajukan PAI Menyongsong Masyarakat 5.0, Ketua Jurusan PAI UIN Walisongo, Dr. Fihris, M.Ag. juga dilantik secara resmi sebagai ketua 2 pengurus PP-PAI Indonesia periode 2022-2026.
Penulis : Sani (PAI)
Raih Gelar Sarjana, 55 Mahasiswa Jurusan PAI Diwisuda
Semarang, Hmjpaiuinwalisongo – Dalam suasana pandemi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang menggelar Wisuda Magister (S2) Ke-50 dan Sarjana (S1) Ke-83 Periode Februari pada Rabu (09/02) kemarin.
Prosesi wisuda dilaksanakan secara luring di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo. Prosesi ini juga disiarkan secara langsung melalui akun youtube UIN Walisongo Semarang pada pukul 09.00 WIB.
Sejumlah 55 mahasiswa jurusan PAI diwisuda oleh Wakil Dekan FITK, Dr. H. Mahfud Junaedi, M. Ag. Dalam sambutannya, beliau mewakili pimpinan FITK mengucapkan selamat kepada wisudawan wisudawati yang telah menyelesaikan studinya di UIN Walisongo. Beliau juga berpesan bahwa sebagai sarjana FITK yang hidup di era revolusi industri 4.0. harus membekali diri dengan tiga literasi.
“Ketika menjadi guru nantinya, sarjana FITK harus membekali diri dengan tiga literasi. Ketiga literasi tersebut adalah literasi teknologi, literasi data, dan literasi manusia. Sarjana FITK harus menguasai ketiganya supaya dapat memenangkan kompetisi sebaik mungkin,” pesannya.
Syamsudin Aziz Saputra, salah satu wisudawan asal Grobogan,yang menyandang predikat wisudawan terbaik Jurusan Pendidikan Agama Islam periode Februari 2022. Dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraih sebesar 3,91.
Ketika diwawancarai via telepon, ia mengakui bahwa kuliah di UIN Walisongo bukan pilihan awalnya.
“Saya sempat mencoba banyak jalur masuk perguruan tinggi, tetapi gagal. Hingga akhirnya saya diterima di jurusan PAI UIN Walisongo lewat jalur UM-PTKIN. Sebenarnya itu bukan prioritas saya, karena saya lebih berminat ke jurusan umum. Kemudian setelah saya meminta nasihat dari kyai dan orang tua, akhirnya saya mengambil jurusan tersebut,” tuturnya.
Setiap harinya Aziz disibukkan dengan kuliah dan organisasi. Selain itu, ia juga pernah menjadi marbot mushola dan guru les privat. Organisasi yang diikutinya meliputi PMII Rayon Abdurrohman Wahid, HMJ PAI, Generasi Baru Indonesia, Komunitas Pecinta Gunung, dan Komunitas Oentuk Perubahan Indonesia (KOPI). Ia mempunyai trik cara memanajemen waktu agar tidak terjadi bentrok antara kuliah dan organisasi.
“Saya mempunyai prinsip bahwa saya harus sukses studi dan sukses organisasi. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas kuliah dengan baik. Organisasi juga tak boleh ketinggalan, saya jalankan keduanya itu dengan maksimal,” terangnya.
Untuk meraih predikat wisudawan terbaik jurusan PAI, ternyata Aziz hanya membutuhkan waktu sekitar 4-5 bulan untuk menyelesaikan skripsinya. Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Scientific Blended Learning terhadap Hasil Belajar Fiqih di MTs Al-Azhar Wirosari Grobogan” mampu membuatnya menjadi salah satu diantara 14 mahasiswa FITK yang lulus 3,5 tahun.
Di akhir wawancara, ia memberikan motivasi untuk adik-adik tingkatnya ketika menjalani proses perkuliahan.
“Selama perkuliahan, intinya tetap semangat dan usahakan melakukan segala sesuatu dengan maksimal. Hilangkan rasa malas, tanamkan prinsip dan target dengan baik. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selangkah demi selangkah pasti setiap orang bisa sukses,” pungkasnya.
Penulis: Nurul Laely Mahmudah (KOMINFO HMJ PAI 2022)
Jurusan PAI Bekali Mahasiswa Angkatan 2019 Untuk Menempuh KKL

SEMARANG, Jurusan Pendidikan Agama Islam menggelar pembekalan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) angkatan 2019 di Aula Dekanat Lantai 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada Jumat (04/02). Kegiatan tersebut diikuti oleh 139 mahasiswa angkatan 2019, 9 dosen pembimbing lapangan, dan 5 orang panitia. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 7-9 Februari 2022.
Lokasi KKL yang telah disepakati pada tahun ini ialah di Institut Pesantren KH. Abdul Khalim Mojokerto dan Madrasah Bertaraf International Amanatul Ummah Mojokerto. Selain mengunjungi lembaga pendidikan, kegiatan KKL ini juga dimuati dengan kegiatan wisata yang kali ini mengambil tempat di Wisata Gunung Bromo.
Rencananya, angkatan 2019 akan diberangkatkan dari Semarang pada Senin pagi dan langsung menempuh perjalanan menuju Institut Pesantren KH. Abdul Khalim Mojokerto.
Di antara target dari kegiatan KKL pada kedua tempat tersebut ialah untuk pembuatan laporan setiap mahasiswa. Bentuk kegiatan KKL didesain untuk memungkinkan mahasiswa melakukan kunjungan dan survei pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran serta suasana akademik di setiap lembaga pendidikan yang dikunjungi.
Tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Lapangan oleh Jurusan PAI adalah mengembangkan wawasan bagi mahasiswa tentang pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta kerjasama dalam peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang penerapan pendidikan Islam di lembaga pendidikan baik pada pendidikan menengah maupun di pendidikan tinggi. Meningkatkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitar dan mampu menjadikannya sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pelaksanaan acara tersebut, Jurusan PAI memberlakukan beberapa peraturan yang harus ditaati oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti KKL. Dalam persiapan acara mahasiswa diwajikan untuk membawa jas almamater UIN Walisong Semarang dan membawa alat tulis, perlengkapan sholat, dan keperluan pribadi secukupnya.
Lebih lanjut dalam pelaksanaan KKL, terdapat peraturan pula yang harus dilaksanakan oleh para mahasiswa. Di antaranya ialah, mengikuti semua jadwal kegiatan KKL yang telah ditentukan panitia; pembekalan, pelaksanaan, pembuatan laporan. Mempersiapkan diri 15 menit sebelum setiap kegiatan dimulai atau sebelum pemberangkatan. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia. Menempati tempat duduk yang telah ditentukan oleh panitia. Menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban dan kebersihan selama kunjungan KKL baik di kampus, di tempat wisata, maupun di dalam kendaraan. Menjaga barang masing-masing dan kehilangan bukan tanggung jawab panitia. Menjaga nama baik almamater. Tidak memakai celana jeans saat berkunjung ke kampus tempat tujuan.
Setelah melalui seluruh tahapan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) seperti yang telah disebutkan pada target di atas, mahasiswa juga diwajibkan untuk membuat laporan hasil kunjungan yang dilaksanakan selama kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Dalam pembuatan laporan wajib yang dibuat setiap mahasiswa, terdapat beberapa anjuran yang harus dilalui oleh mahasiswa, di antaranya ialah mahasiswa membuat laporan kegiatan KKL mulai dari pemberangkatan di kampus sampai pulang kembali ke kampus. Laporan tersebut dibuat secara kelompok, diketahui (ditandatangani) oleh dosen pembimbing dan dikumpulkan ke Jurusan PAI FITK UIN Walisongo satu minggu setelah pelaksanaan KKL.
Terakhir, dalam sistematika penulisan laporan terdapat pula bagian struktur yang harus ada dalam laporan tersebut yang telah ditentukan oleh jurusan.
Penulis : Abdul Hanif Fauzi (Kominfo HMJ PAI 2022)
FITK Siapkan Mahasiswa ICP Jurusan PAI dengan Penguatan Kemampuan Bahasa Inggris

Kamis (03/02) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo adakan penguatan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa kelas Internasional Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatan ini diinisiasi untuk menyiapkan International Class Program (ICP) Jurusan PAI yang saat ini diikuti oleh 24 mahasiswa. Program ini merupakan rintisan Dekan FITK, almarhumah Lift Anis Ma’shumah.
Wakil dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Mahfud Junaedi dalam sambutannya menyampaikan bahwa FITK sedang mengembangkan new academic tradition di lingkungan kampus.
“Di antara wujudnya adalah kelas internasional Jurusan PAI, oleh karena itu penguatan bahasa Inggris bagi mahasiswa ICP menjadi hal yang penting dilakukan”, imbuhnya.
Harapan dari program ini adalah mahasiswa PAI akan memiliki daya saing global sehingga mampu melanjutkan studi ke luar negeri dan menjadi future leaders.
Mahfud juga berpesan pada mahasiswa ICP PAI untuk menguatkan komitmen dan niat dalam kuliah. “Jangan pernah berkecil hati hanya karena masalah kemampuan bahasa dan finansial, karena selama ada kesungguhan di situ ada jalan”, tambahnya.
“Saat ini kampus telah memberikan fasilitas yang memadai untuk mahasiswa ICP bersaing secara global dengan peluang beasiswa yang begitu banyak. Fakultas Ilmu Tarbiyah dengan ICP dan penguatan Bahasa Inggris ini membuktikan bahwa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan membuka window of opportuinities bagi mahasiswa,” ujar Agus Mutohar selaku pengelola ICP yang sekaligus alumni Jurusan PAI.
Ia juga berpesan pada mahasiswa ICP agar menyiapkan mental dan berusaha lebih keras untuk melakukan lompatan guna menggapai cita-cita.
“Dengan fasilitas dan sarana yang ada saat ini saya yakin kalian bisa mendapatkan beasiswa studi lanjut ke luar negeri”, pungkasnya.
Fihris sebagai ketua jurusan PAI juga berpesan bahwa seusai pelatihan penguatan bahasa Inggris mahasiswa ICP harus membuat komunitas bersama untuk membiasakan komunikasi dengan bahasa Inggris.
“Bahasa adalah sebuah kebiasaan, jika tidak sering dipraktikkan maka akan luntur dan hilang”, pesannya.
Penulis : Dr. Kasan Bisri, MA. (Sekretaris Jurusan PAI)