Skip to content

0815-4252-8172

[email protected]

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

  • Profil
    • Visi keilmuan
    • Sejarah Singkat
    • Dosen
    • Akreditasi
    • Sarana dan Prasarana
    • Kerjasama
    • Video Profil
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Survei Layanan
  • Kemahasiswaan
    • Pendaftaran Mahasiswa Baru
    • Prestasi Mahasiswa
    • Himpunan Mahasisiswa
  • Surat-surat
  • Profil
    • Visi keilmuan
    • Sejarah Singkat
    • Dosen
    • Akreditasi
    • Sarana dan Prasarana
    • Kerjasama
    • Video Profil
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Survei Layanan
  • Kemahasiswaan
    • Pendaftaran Mahasiswa Baru
    • Prestasi Mahasiswa
    • Himpunan Mahasisiswa
  • Surat-surat
PENDAFTARAN

Selami Moderasi Agama dan Tantangan PAI di Era Disrupsi, KKL PAI UIN Walisongo Gelar Kunjungan ke Universitas Abdul Chalim

  1.   »  
  2. Selami Moderasi Agama dan Tantangan PAI di Era Disrupsi, KKL PAI UIN Walisongo Gelar Kunjungan ke Universitas Abdul Chalim

Selami Moderasi Agama dan Tantangan PAI di Era Disrupsi, KKL PAI UIN Walisongo Gelar Kunjungan ke Universitas Abdul Chalim

24/04/202525/04/2025 paiBerita

Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Universitas Abdul Chalim (UAC), Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (24/4/2025).

Pengisian materi kali ini mengambil tema ‘Moderasi Beragama melalui Aswaja’ untuk pemateri dari Universitas Abdul Chalim yaitu Bapak Yusuf Suharto, M.Pd.I dan Tema ‘Tantangan dan Peluang Pendidikan Agama Islam di Era Disrupsi’ untuk pemateri dari UIN Walisongo Semarang yaitu Prof. Dr. Fatah Syukur, M.Ag.

Dalam penyampaian materi pertama mengenai Moderasi Bergama Bapak Yusuf Suharto, M.Pd.I menyebutkan bahwa moderasi adalah seimbang dannetral yang tidak memihak antara kanan atau kiri dan yang tidak berlebihan dalam mengekspresikan agama.

“Moderasi beragama yakni tidak ekstrem kanan atau kiri, yang tidak berlebihan dalam mengekspresikan beragama,” ucapnya.

Pemateri menjelaskan apabila menemui seseorang yang dirasa berlebihan dalam mengekspresikan agama maka dianjurkan untuk membalas dengan Sunnah Nabi dan Sahabat.

“Misuh itu boleh, dalam Al Qur’an disebutkan jangan kau tinggikan ucapan, tapi dalam membalas kedzaliman dibolehkan, namun tetap harus dengan mengikuti Sunnah nabi dan para sahabat,  yang mana Rasulullah bersabda, sebaik2 abad adalah abadku, kemudian abad ke dua (tabi’in), dan ketiga abad tabiut tabi’in, karena menjumpai ajaran Islam yg otentik (asli) dari Nabi Muhammad Saw, ” tambahnya.

Beliau pun menyimpulkan yang dimaksud dengan sabda tersebut dalam kalimat penutupnya,

“Hal tersebut menegaskan bahwa sebagai umat yang baik dan memiliki jiwa moderasi, maka nilai lama harus tetap dijaga dengan baik dan mengambil nilai baru yg lebih relevan,” ujarnya

Kemudian materi kedua dengan tema “Tantangan dan Peluang Pendidikan Agama Islam di Era Disrupsi” dengan pemateri Bapak prof. Fatah syukur M.Ag menjelaskan bahwasanya semakin berkembang zaman maka semakin maju pula perubahannya.

“Semakin berkembangnya zaman maka semakin banyak pula kemajuan yang terjadi. Seperti hal nya yang dicontohkan adalah dalam hal les privat yang dulu nya memiliki kantor atau tempat kursus tersendiri di zaman sekarang les privat bisa di ikuti melalui aplikasi ruang guru tanpa harus mendatangi tempat kursus, “ kata beliau.

Beliau pun menjelaskan bahwasanya Semakin majunya perkembangan teknologi, pendidikan banyak yang menerapkan sistem blanded, sistem yang memadukan antara online dan offline serta pendidikan dengan bentuk pedagogik akan sulit ditemui di masa yang akan datang

“Bisa jadi apa yang dipelajari dalam kampus terutama dalam bentuk pedagogik itu tidak dijumpai lagi nanti, karena kita akan mengalami perkembangan lain yang lebih modern di masa depan,” ujarnya.

Mengenai hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam memiliki tantangan dan peluang di era disrupsi digital, untuk menghadapi tantangan yang ada mahasiswa diharapkan bisa lebih selektif terhadap informasi keagamaan yang tersebar di tengah masyarakat.

Penulis : Aisyah Rosy Khumairo dan Shofa (Kominfo HMJ PAI UIN Walisongo Semarang)

Read More

Post navigation

Previous: Perkuat Solidaritas Tingkatkan Integritas, UIN Walisongo lakukan Kunjungan ke UAC dalam Kegiatan KKL menuju Bromo
Next: UIN Walisongo lakukan Kunjungan ke Pondok Pesantren Raudhatul Huffadz Tabanan dalam rangka kegiatan KKL Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Mahasiswa PAI Laksanakan Service Learning di Pantai Maron: Wujud Nyata Peduli Lingkungan
  • Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurua (FITK) UIN Walisongo Semarang Adakan Studi Banding Dengan Fakultas Pendidikan Islam Dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut (UNIGA)
  • Kunjungan KKL Ke PT Cening Bagus Sejahtera
  • UIN Walisongo lakukan Kunjungan ke Pondok Pesantren Raudhatul Huffadz Tabanan dalam rangka kegiatan KKL Bali
  • Selami Moderasi Agama dan Tantangan PAI di Era Disrupsi, KKL PAI UIN Walisongo Gelar Kunjungan ke Universitas Abdul Chalim
June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« May    

Categories

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • August 2024
  • March 2024
  • August 2023
  • June 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • September 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • March 2020
  • November 2019
  • March 2019
  • September 2018
  • August 2018
  • May 2018

Alamat

Jl. Prof.Dr.Hamka Kampus II UIN Walisongo Semarang

 

Proudly powered by WordPress | Theme: goldy-mega by inverstheme.