Pada Selasa 26/05, bertempat di Gedunng Teater Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, telah diselenggarakan acara studi banding antara Fakultas Pendidikan Agama Islam (FPIK) Universitas Garut (UNIGA) dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang. Acara ini bertujuan untuk menjalin komunikasi, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Bapak Arsan Shanie, M.Pd. Dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FITK UIN Walisongo, Bapak Fattah Syukur. Beliau memperkenalkan profil UIN Walisongo yang memiliki delapan fakultas, termasuk FITK sebagai salah satu fakultas terbesar.

“UIN Walisongo mempunyai 8 fakultas, salah satunya yang terbesar adalah FITK, dan Fakultas yang terbaru adalah Fakultas Kedokteran, kita punya 3 kampus, kampus satu ditempati fakultas kedokteran dan pascsarjana, auditorium, laboratorium. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan berada di kampus 2 menempati bersama dengan FUHUM. Sebagian perkuliahan berada dikampus 2 dan 3, karena FITK mempunyai mahasiswa yang cukup besar. Terimakasih atas kunjungannya, dan inilah uin walisongo semarang, semoga kunjungan ini bukan hanya melihat tetapi juga ditingkatkan ada peninngkatan dari MOU”, ungkapnya.

Prof. Fattah Syukur dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa UIN Walisongo telah mengimplementasikan kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan melaksanakan program KKL serta study mobility ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.
“Dua tahun yang lalu kita sudah mengimplementasikan kurikulum outcome based education(OBE), tentu karena sesuatu yang belum lama pasti ada kurang dan lebihnya, tentu selalu kita perbaiki dimana kurang-kurangnya. Mahasiswa kami juga melaksanakan progam kkl dan juga study mobility adapun negara yang sudah dikunjungi baru negara tetangga ada Singapur, Thailand, Malaysia”, tambahnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dekan FPIK UNIGA, Dr. Hj. Hilda Ainissyfa, M.Ag., yang memperkenalkan latar belakang FPIK UNIGA yang awalnya merupakan Fakultas Agama Islam (FAI). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar kegiatan studi banding ini dapat memperkuat kerja sama, khususnya dalam pengembangan kurikulum OBE. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi negeri dan swasta dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan.
“Kami dari FPIK Universitas Garut merasa berbangga dan berbahagia dan sekali lagi berterima kasih karena sudah bisa dapat berkomunikasi melaksanakan study banding dalamm konsep tri dharma perguruan tinggi tentunya, terutama dalam hal ini adalah kurikulum OBE. Kami juga sudah menggunakan kurikulum OBE, tetapi tentu yang namanya perguruan negeri dengan swasta itu akan ada banyak perbedaan tahapan-tahapan dalam proses pembelajarannya. Maka dari itu OBE masih ada kekurangan dan kelebihannya tadi sebagaimana sudah disebutkan oleh bapak dekan, perlu pendalaman dan belajar dari orang yang eksfert salah satunya adalah FITK UIN Walisongo”, ucapnya.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak, yakni antara Dekan FPIK UNIGA dan Dekan FITK UIN Walisongo, serta penandatanganan MOU antara Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata. Setelah itu, pembacaan doa dipimpin oleh Dr. Maghfurin dan acara resmi ditutup.
Kegiatan ini diteruskan dengan seminar kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang diisi oleh Dr. Agus Sutiyono, M.Ag. dan Dr. Aang Kunaepi, M.Ag. (Prodi PAI), serta pemaparan dari tim Prodi PGMI UIN Walisongo. Seminar diakhiri dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman antara mahasiswa UNIGA dan mahasiswa UIN Walisongo.
Penulis : Lana Husnunnihayah (Kominfo PAI UIN Walisongo Semarang)