
Dewan Senat UIN Walisongo menyelenggarakan Sidang Senat Dies Natalis ke-55 pada (9/4/2025) di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Senat Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA., Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Nizar M.Ag, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed sebagai orator ilmiah yang berjudul “Pendidikan Bermutu Untuk Semua”
Dalam pembukaan orasinya, Bapak Menteri memberikan apresiasi terhadap perkembangan UIN Walisongo.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada UIN Walisongo yang sekarang telah menjadi kampus dengan prestasi dan reputasi internasional,” tuturnya.
Lalu beliau bercerita sedikit mengenai perjalanan hidupnya dalam meniti karir.
“Perlu diketahui, awal karir profesional saya dimulai dari IAIN Walisongo. Pada waktu itu saya tidak percaya takdir, tapi setelah menjadi menteri, saya percaya bahwa takdir itu nyata dan senantiasa bersyukur kepada Allah Swt,” ucapnya.

Selanjutnya beliau menjelaskan tentang arti pentingnya pendidikan bagi sebuah negara.
“Negara yang besar itu meletakkan pendidikan sebagai fondasi dasar, sebab untuk membantu anak bangsa dalam meraih cita-cita dan melakukan mobilitas sosial vertikal dalam kehidupannya,” ujarnya.
Beliau menjelaskan visi pendidikan menengah yang tercantum di UUD 1945 Republik Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa itu bisa dicapai kalau kita baca pada Pasal 31 UUD 1945 di dalamnya disebutkan setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, dan Pasal 31 ayat 3 bahwa pendidikan itu dikembangkan untuk membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan memiliki kecerdasan dan ketrampilan,” ungkapnya
Beliau memaparkan penjelasan mengenai hak-hak pendidikan bagi setiap warga negara.
“Di dalam UU 20 tahun 2003, disebutkan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Mengenai pendidikan yang bermutu, kami memiliki 2 hal menjadi kebijakan kami di kementrian. Pertama, Education for All, pendidikan untuk semua. Kedua, Layanan pendidikan yang bermutu. Bertujuan untuk melahirkan lulusan-lulusan yang bermutu dan menjadi generasi yang terampil serta berakhlak mulia,” tambahnya.
Pada akhir orasinya, beliau menuturkan pendidikan di era saat ini yang serba teknologi.
“Sekarang sudah banyak Meta AI dan GPT. Maka, teknologi kalau digunakan orang yang tidak berkarakter, berakhlak mulia itu menjadi malapetaka luar biasa, tetapi kalau teknologi berada di tangan orang yang berkarakter, maka bisa menjadi kekuatan yang menghadirkan kemakmuran dan kemaslahatan untuk semua”, pungkasnya.
Penulis: Wildan Muhlisin (Kominfo HMJ PAI UIN Walisongo)