
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) di Pondok Pesantren RAhdhatul Huffadz, Tabanan, Bali. Pada Jum’at (02/05/2024).
Ada pula sambutan dari Ibu Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Uin Walisongo Semarang, Ibu Dr. Hj. Fihris, M.Ag Mengatakan, bahwa pondok pesantren Raudhatul Huffadz merupakan pondok yang sangat hebat karena dapat berdiri sudah selama kurang lebih 45 tahun di Bali yang notabenya Islam sebagai penduduk minoritas
“Harapan saya dengan adanya kunjungan KKL UIN Walisongo ini dapat menjadikan relasi antara Ponpes Raudhatul Huffadz dan UIN Walisongo Semarang. Jika memang berkenan semoga nanti mahasiswa dapat tetap bersilaturahmi dengan cara magang atau apapun disini dan dapat menebarkan kebaikan serta Ilmunya kelak,” ucapnya.
Setelahnya sambutan dari Bapak ketua yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Huffadz, Bapak H. Ainun Ni’am mengatakan dalam sambutannya yaitu
“Umat Islam bukan menjadi minoritas di Bali tetapi umat terbesar kedua setelah penganut agama mayoritas di Bali. Umat Islam di Bali walaupun minoritas tetapi sejatinya kita bukan minoritas. Eksistensi dari minoritas nya umat Islam di Bali sebetulnya sangat dipedulikan dan dilestarikan melalui kompromi antara tokoh masyarakat dengan para tokoh/pemimpin daerah,” kata beliau.

Setelahnya sambutan dari Bapak pengasuh pondok pesantren Raudhatul Huffadz Bapak K.H Noor Hadi, Al-Hafidz memaparkan bahwasannya
“ Sebagai pengasuh pondok sudah seharusnya menjamin kehidupan santri, beberapa jaminan kehidupan santri yaitu, Keamanan, bagi anak pesantren kata aman itu harus terwujud, karena keamanan adalah sebuah pondasi untuk kehidupan santri, Selain keamanan kita juga harus memperhatikan tentang hafalan santri agar dapat menjadikannya bermanfaat bagi santri sendiri maupun ummat”
Kebersamaan yang tercipta dari kolaborasi adalah hal yang sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak yang bersangkutan. Dengan belajar bersama dan memahami karakteristik dari masing-masing antara Pondok Pesantren dan Universitas pastilah kegiatan ini telah memberikan kenangan yang saling memberi manfaat di kedua belah pihak.
Setelahnya acara pembukaan kunjungan ini ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak pengasuh yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Huffadz, Bapak H. Ainun Ni’am kemudian dilanjut kembali dengan acara inti dengan pemaparan materi dari perwakilan Ponpes Raudhatul Huffadz dan UIN Walisongo.
Penulis: Zanoba Citraningtyas (HMJ PAI UIN Walisongo Semarang)