Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang melakukan serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan ke Jakarta-Bandung pada tanggal 9-11 Maret 2023.
Pada hari yang kedua, Prodi PAI UIN Walisongo melakukan kunjungan ke Prodi PAI Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diselenggarakan pada Jum’at, 10 Maret 2023 di ruang Auditorium Prof. Dr. Maftuchah Yusuf, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ.
Dalam acara ini dihadiri oleh Firdaus Wajdi, Ph. D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Izzatul Mardiyah, M. A. selaku Koordinator PAI Universitas Negeri Jakarta, Dr. Fihris, M. Ag. selaku ketua Program Studi PAI UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Abdul Rohman, M. Ag. selaku dosen PAI UIN Walisongo dan narasumber, beberapa perwakilan DPL, dan mahasiswa PAI UIN Walisongo.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC, lalu disambung pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nada Husniah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UNJ, dan dilanjutkan dengan sambutan dari kedua belah pihak.
Dalam sambutannya Dr. Fihris, M. Ag., selaku Kajur PAI UIN Walisongo mengatakan tujuan kami datang adalah untuk mendiskusikan terkait dengan Prodi PAI sendiri agar bisa berdaya saing Internasional.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada keluarga besar PAI UNJ yang telah menerima kedatangan kami dengan senang hati. Lebih lanjut beliau mengatakan tujuan kami berkunjung kesini adalah untuk mendiskusikan terkait dengan Prodi PAI agar bisa berdaya saing Internasional,” ucapnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan pemaparan materi yang disampaikan oleh 2 orang pemateri yaitu Dr. H. Abdul Rohman, M. Ag. (dosen PAI UIN Walisongo), dan Dr. Andi Hadiyanto, M. A. (dosen PAI UNJ).D
Dr. Andi Hadiyanto, M. A. mengatakan adanya tantangan bahwa Indonesia memiliki kekurangan juru bicara terkait dengan pengalaman dan nilai keagamaan dengan ciri khas Indonesia.
“Di Indonesia ini kekurangan juru bicara yang terkait dengan nilai dan pengalaman keagamaan yang berciri khas Islam Nusantara, Kebanyakan hanya mengacu pada pendapat ulama’ Timur Tengah yang notabennya tidak seiring dengan ajaran Islam yang moderat,” tuturnya.
Beliau juga menegaskan, bahwa selain mengambil pendapat Ulama Timur Tengah, maka Generasi Islam Muda Indonesia harus bisa memberikan nilai tambah yang terkait dengan hal-hal yang telah diambil dari Islam Timur Tengah dengan budaya Indonesia. Sehingga akan terjadi kolaborasi yang nantinya akan menjadi nilai kebanggaan tersendiri.
Selanjutnya disambung oleh Dr. Abdul Rahman, beliau mengatakan, “Tantangan Prodi PAI sendiri itu banyak yang ditemui orang diluar background keagamaan berbicara tentang ilmu keagamaan. Hal ini bersumber dari modal baca dan penelusuran situs sebagai dampak akibat globalisasi, sehingga bagi Prodi PAI sendiri merupakan tantangan tersendiri.”
Di akhir penyampaian, beliau mengatakan dengan adanya tantangan-tantangan yang ada di masyarakat, maka PAI harus responsif, memiliki rekognisi Internasional, dan melakukan publikasi agar nantinya PAI dapat bersaing dalam kancah Internasional.
Penulis: Yusron Nur Hadi (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)