
Selangor, Malaysia – Mahasiswa S1 PAI UIN Walisongo Semarang berkesempatan untuk mengajar di Sekolah Rendah Integrasi Al Furqon, Malaysia pada hari Kamis (11/9/2025) melalui program kolaborasi pendidikan yang berfokus pada penguatan integrasi antara sains, budaya dan agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik bagi siswa, serta menanamkan nilai spiritual di balik pengetahuan ilmiah.
Dalam sesi pembelajaran, para mahasiswa tidak hanya menyampaikan konsep-konsep ilmiah seperti toleransi, budaya, dan pengetahuan umum tetapi juga menghubungkannya dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan nilai-nilai keislaman. Misalnya, ketika membahas tentang perbedaan sebagai keberagaman dan kebanggaan bangsa mereka mengaitkan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa perbedaan adalah rahmat dan menjadi bagian penyempurna bagi kehidupan. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami ilmu pengetahuan secara rasional, tetapi juga menyadari tanda-tanda kebesaran Tuhan di baliknya.

Pihak Sekolah Al Furqon menyambut baik kontribusi mahasiswa tersebut. Kepala sekolah, Cik Latif menyampaikan apresiasinya dalam kegiatan ini, Selain itu beliau menyampaikan harapannya agar kolaborasi dan kerjasama ini bisa berlanjut pada implementasi berbagai kegiatan di masa mendatang.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan Cik Syarani, bahwa pendekatan integratif ini sejalan dengan visi sekolah untuk melahirkan generasi muslim yang unggul dalam ilmu pengetahuan sekaligus berakhlak mulia.
“Guru adalah hal yang utama dalam pendidikan untuk menciptakan karakter terpuji bagi semua siswa. Dan disekolah al furqon ini menerapkan integrasi antara sains dan nilai keislaman-akidah,” ujarnya.
Prof. Dr. Fatah Syukur selalu dekan FITK turut menegaskan terkait integrasi Ilmu sains dan keagamaan.
“Di UIN Walisongo kami juga menerapkan hal serupa yang dikenal dengan istilah Unity of Science karena kami yakin semua ilmu itu berasal dari Allah yang mana ilmu utama adalah pengetahuan alam dan Dalil quran.”
Sementara itu, Firda Rahma salah satu mahasiswa PAI UIN Walisongo Semarang mengaku mendapatkan pengalaman berharga. Mereka belajar bagaimana menyampaikan materi dengan metode kreatif agar mudah dipahami siswa, serta meneguhkan keyakinan bahwa agama dan sains bukanlah hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.
“Program ini memberikan banyak wawasan dan pengalaman bagi saya terkhusus dalam konsep pengajaran dengan menerapkan integrasi pengetahuan atau unity of science,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin hubungan akademik yang lebih erat antara FITK UIN Walisongo Semarang dan Sekolah Rendah Integrasi Al Furqon Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan Islam yang progresif dan adaptif. Lebih dari itu, program ini menjadi bukti nyata bahwa integrasi sains dan agama dapat memperkaya proses belajar-mengajar, sekaligus membekali generasi muda dengan pemahaman komprehensif untuk menghadapi tantangan zaman.
Penulis: Firda Rahmatun Nuzula (Mahasiswa PAI UIN Walisongo)